Kamis, 14 Oktober 2010

Pengertian dan jenis Fototaksis

Fototaksis adalah gerakan-gerakan jasad hidup yang merupakan respon terhadap cahaya. Gerakan ini dapat menjauhi cahaya (fotosintesis negative) mendekati cahaya (fototaksis negative) atau tidak bereaksi (fototaksis netral).
(Afrianto, dkk., 1996).
Ikan mungkin bersifat fototaksis negative atau positif, fototaktik berarti menanggapi cahaya kebanyakan ikan komersial bersifat fototaksis positif dan hal itu digunakan olehnelayan untuk menangkap ikan diwaktu malam dengan menggunakan lampu. Intensitas cahaya untuk gerakan fototaktik itu berbeda-beda menurut spesiesnya, ikan-ikan laut yang bersifat fototaksis negative adalah antara lain ikan Code (Merluceus merluceus) inggris (maiva malma) (Broto Wijoyo, 1999).

1.2 Pewarnaan Tubuh Ikan
Ikan-ikan yang hidup diperairan bebas seperti tenggiri (Komberromorus commerseni), dan lain-lain mempunyai warna tubuh yang sederhana, bertingkat dari keputih-putihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai warna kebiru-biruan atau kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitam-hitaman pada bagian punggungnnya. Ikan yang hidup di daerah dasar. Bagian dasar perutnya berwarna coklat dibagian punggungnya berwarna gelap. Warna tubuh yang cemerlang dan cantik umumnya dimiliki oleh ikan-ikan yang tinggal disekitar karang,misalnya oleh ikan-ikan yang termasuk dalam Apogonidae. Umumnya ikan laut yang hidup dilapisan atas berwarna keperak-perakan, dibagian tengah kemerah-merahan dibagian bawah (dasar) ungu atau hitam (Rahardjo, 1989).
Ikan-ikan yang hidup diperairan bebas mempunyai warna yang sederhana. Warnanya bertingkat dari keputih-putihan sampai kehijau-hijauan. Ikan yang hidup didasar perairan bagian perutnya berwarna pucat dan bagian punggungnya berwarna gelap. Pewarnaan ikan laut menurut kedalamannya dapat digolongkan menjadi tiga bagian. Ikan yang hidup diatas atau dekat permukaan, berwarna keperak-perakan, yang hidup di daerah pertengahan berwarna kemerah-merahan, sedangkan yang hidup di perairan dalam berwarna violet atau hitam. Warna-warna ikan yang tersebut diatas disebabkan oleh:
1. Schomohrome, warna oleh konfigurasi fisis.
2. Ploochromo, pigmen pembawa warna (Efendi, 1972).

1.3 Cone dan Pod pada Ikan dan Udang
Setiap sel batang dan kerucut dibagi menjadi segmen luar; segmen dalam yang mengandung inti-inti reseptor dan daerah sinaps. Segmen luar adalah modifikasi silla dan merupakan tumpukan teratur siklus atas lempeng dari membrane sakulus dan lempeng ini mengandung senyawa-senyawa peka cahaya yang bereaksi terhadap cahaya peka cahaya yang bereaksi terhadap cahaya dan mampu membangkitkan potensial aksi di jarak penglihatan. Segmen dalam mengandung banyak mitokondria sel batang diberi nama demikian karena segmen luarnya tampak tipis dan seperti batang. Sel kerucut umumnya memiliki segmen dalam yang tebal dan segmen luar seperti kerucut, walaupun bentuknya bervariasi dari satu bagian retina kebagian lainnya. Pada sel kerucut, siklus terbentuk disegmen luar akibat lipatan-lipatan kedalam dari membrane sel, tetapi pada sel batang lempeng terpisah dari membrane sel (Ganung, 2003)
Susunan mata crustacean terdiri dari sekumpulan struktur berbentuk radial. Setiap omennanodhum terdiri atas lensa konveks transparan. Kemudian karena tertutup sel yang terletak diantaranya dibawah karena terdapat cone yang menkristal. Dibawah crystalline cone terdapat tubuh refraksis. Khabdome yang dikelilingi sel. Dennulae yang terbentuk atas retinula dan kemudian dilanjutkan jaringan syaraf pada mata keoptik ganglion. Pada hemandunan. Cones merupakan 2 gragat dalam fangu centralis dibalik lapisan rod dan cone dilapisi atau dipenuhi pigmen epithelium. Sel ini memproses dan mengelilingi seluruh cellusual ketika menerima cahaya terang dari sini perlu dicatat bahwa beberapa hanya memiliki rod saja dan lainnya hanya memiliki cone (tetsud) dan banyak yang memiliki keduanya (ragman) (Scheer, 1984).

1.4 Pengaruh Cahaya Terhadap Pergerakan Ikan
Cahaya berpengaruh besar dalam orientasi migrasi ikan. Arah migrasi ikan secara muda dapat berhubungan dengan siklus diurnal dan cahaya matahari. Contoh: ikan salmon berenan diwaktu siang hari dan istirahat didasar lautan pada malam hari. Sedang belut laut keluar dari dasar laut diwaktu sore hari dan malam hari, kemudian memasuki dasar lautan lagi disiang hari (Brotowijaya, 1999).
Menurut Rahardjo (1989), cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan minosens yang umumnya berwarna biru atau biru kehijauan terdapat 2 sumber cahaya yang dikeluarkan oleh keduanya terdapat pada kulit, yaitu cahaya yang dikeluarkna oleh dan keduanya terdapat pada kulit.

1.5 Klasifikasi Warna
Menurut Effendie (1972), contoh pewarnaan schomachrome adaah warna-warna yang terdapat pada rangka vesion natatoria (gelembung renang). Sisik dan tes-tes. Jadi warna ini bukan disebabkan oleh butiran pigmen. Warna schomochrome yang lain yang berwarna biru dan violet terdapat pada iris mata yang termasuk kedalam biochrone ialah:
- Carotenold: berwarna kuning sampai cokelat.
- Indigoid: berwarna biru, merah dan hijau.
- Melanin: kebanyakan berwarna merah dan coklat.
- Perphynin (pigmen empedu): berwarna merah, kuning, hijau, dan biru.
- Flauins: berwarna kuning tetapi sering dengan kiko rosensi hidup.
- Purine: berwarna putih atau keperak-perakan.
- Ptarine: berwarna putih, kuning, merah dan orange.
Pewarnaan pada ikan terutama disebabkan oleh pigmen kulit, latar belakang dari warna tentu saja disebabkan oleh kandungan dasar, cairan tubuh dan sering oleh kandungan isi perut. Tidak adanya pigmen menghasilkan cirri transparan. Hal ini sering dijumpai pada beberapa jenis ikan pelagic. Warna ikan tersebut disebabkan oleh skema krome (karena konfigurasi sisik) dan diakrome (pigmen pembawa warna) (Rahardjo, 1989).

1.6 Proses Pewarnaan Tubuh Ikan
Menurut Effendie (1972), sel-sel yang khusus member warna ikan ada 2 macam yaitu indocyte dan chomatophere. Indocyte dinamakan juga sel kaca karena mengandung material yang dapat merefleksikan warna. Warna diluar tubuh ikan pada umumnya untuk satu warna. Perubahan warna karena disebabkan menyebar atau mengumpulkannya butir-butir pigmen. Stimulus itu mengadakan perubahan warna. Ada yang dimulai dengan melalui matanya atau dengan lainnya misalnya, cahaya ikan yang mendapt cahaya kuning akan berwarna lebih pucat.
Menurut Fujri (1969) dalam Rustidja (1994), seringkali tanah mengandung pigmen tidak hanya uniseluler chromatophora tetapi kombinasi dari beberapa sel. Hal ini menunjukkan chromatophone menurut balker (1948) dalam Fujii (1969), pada umumnya sebagian besar terbentuknya chromatosome barangkali adalah melanin desome, sebuah gabungan dari melanophere dan irialophore. Melanin pigmen-pigmen coklat dan hitam yang banyak ditemukan dalam spesies ikan adalah melanin merupakan rangkaian dari polymerisasi yang berasal dari tirosin ke 3, 4. Dihidrophonyl alanine (Dopa) Depaguinune kemudian berpolimerasi bertalin dengan sebuah protein sintesa melanin mengambil tempat dalam melanophore yang masak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar